Berekspresi di media sosial
Salahkah kita berekspresi di media sosial?, Fesbuk?
Saya rasa ndak salah, kesalahan nya adalah, dengan siapa ekspresi itu kita bagi?.
Jika tawaran kita adalah perbaikan keluarga, anak istri, mungkinkah seluruh dunia wajib tau kekurangan keluarga kita?
Jika yang kita kritisi adalah kehidupan beragama, kita yang harus mencoreng agama kita?
Jika kita mengkritik seorang penting dalam adat dan kesukuan kita, haruskah seluruh dunia tahu?
Fitrah manusia adalah membela dirinya, kalau tidak dia tidak akan bisa bertahan hidup.
Jika koreksi ditawarkan pada orang dalam dan luar kita, si penerima kritik cenderung harus bertahan hidup, bukannya menangkap maksud dari kritik tersebut.
Kelemahan kita terpapar dengan jelas, musuh kita bertambah, kritik tidak diterima, kelemahan kita pribadi pun diburu, hasilnya?, Kerusakan berjamaah.
Gimana dong mengkritik?, Gunakan komunitas untuk komunitas, batasi share kita.
Jika ada teman di fesbuk 1500 orang, berapa orang dalam komunitas yang sama, jika kita punya kritik terhadap komunitas tersebut, segitu yang harus menerima kritik, bukan seluruh alam semesta.
Emang kita mau bangsa kita runtuh berjamaah?
Sumber gambar: Wintellect.com
0 komentar:
Posting Komentar